Pengertian Dan Sejarah Perkembangan Drone Di Dunia

Seiring dengan berkembang nya zaman, manusia berlomba-lomba menciptakan karya yang dipadukan dengan teknologi untuk mempermudah kinerja manusia.

Di era serba digital ini, penemuan-penemuan teknologi berhasil dikembangkan dan alhasil manusia-manusia pun sangat memanfaatkan teknologi-teknologi baru tersebut. Dari sekian banyak teknologi yang ada, salah satu yang sedang menduduki puncak kepopuleran adalah Drone.Istilah drone pasti sudah sering sahabat dengar dalam perbincangan sehari-hari.

Pengertian dan Sejarah Perkembangan drone semakin ramai dibicarakan orang mengingat makin maraknya penggunaan drone di Indonesia.Drone saat ini marak sekali dimanfaatkan, baik untuk drone untuk pemetaan, kemanusian maupun hobby dan rekreasi.
Pengertian Drone

Dalam kamus bahasa inggris, Drone artinya Dengung. Ini merujuk pada suara berisik drone saat terbang. Selain dengung, drone juga bisa berarti lebah jantan, hal ini tentu saja merujuk pada kemampuan wahana drone untuk terbang, seperti lebah.Drone merupakan pesawat tanpa awak atau biasa disebut Unmanned Aerival Vehicle/UAV yang dikendalikan dari jarak jauh melalui sebuah komputer atau remote control. Seiring dengan perkembangannya, kini drone bisa disinkronkan dan dikendalikan melalui smartphone.

Pesawat tanpa awak ini menggunakan hukum aerodinamika yang sangat canggih, sehingga drone dapat mengangkat dirinya sendiri maupun mengangkut senjata atau muatan lainnya.

Terjawab sudah mengapa banyak orang yang membeli drone dan menggunakan nya untuk suatu kepentingan tertentu. Selain pengertian drone secara umum, ada lagi sejarah drone yang harus sahabat ketahui.

Sejarah Dan Perkembangan Drone

Berdasarkan Centre for Telecommunications and Information Engineering (CTIE) Monash University mengungkapkan bahwa drone atau pesawat tanpa awak pertama kali digunakan dan dikembangkan pada tanggal 22 Agustus 1849 yang diciptakan oleh seorang insinyur Israel yang tinggal di Amerika bernama Abraham Karem.

Kemudian Badan Proyek Riset Pertahanan AS (Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA) tertarik dengan penemuan Karem dan mendanai penelitian lanjutan dari prototipe yang dikembangkan oleh Karem.
Pada November 1898, Nicolas Tesla membuat hak paten remote control atau pengendali jarak jauh karyanya. Remote control dijadikan dasar dari ilmu robotik kontemporer. Tesla kemudian menciptakan kapal dan balon yang dapat dikontrol dari jarak jauh.

Semenjak saat itu drone banyak digunakan untuk keperluan militer terlebih ketika terjadinya perang dunia. Austria menjadi negara pertama yang diketahui menggunakan drone saat menyerang Italia pada 22 Agustus 1849. Saat itu, drone masih berbentuk balon udara dengan perlengkapan bahan peledak di dalamnya.Sementara drone yang benar-benar sebagai pesawat tanpa awak pertama dirancang menjelang berakhirnya perang dunia pertama. Saat itu, pesawat bernama Hewitt-Sperry Automatic Airplane menjadi model pertama yang sukses terbang di angkasa. Kontrol pesawat ini masih menggunakan gyroscope.

Setelah itu, muncullah pesawat kontrol yang kini dikenal sebagai mainan RC. Reginald Denny memproduksi pesawat jenis ini secara massal dan menyuplai ketersediaannya kepada Royal Flying Corps selama perang dunia pertama. Setelah itu, perusahaan tersebut berubah menjadi pembuat Radioplane yang kemudian menjadi drone penarget.Sedangkan menurut Fortune, dunia kemiliteran telah mengenal pesawat drone canggih mulai pada 1995. Pesawat General Atomics M-Q-1 Predator mulai menjalani debutnya. Hingga kini, peswat tersebut masih digunakan untuk kegiatan pemantauan maupun mata-mata.

Barulah pada 2010, Parrot memperkenalkan AR Drone yang bisa dikendalikan melalui perangkat smartphone. Drone ini mengusung model quadcopter yakni berbaling-baling empat. Saat itu, Parrot pertama kali memperkenalkan AR Drone di ajang Consumer Electronics Show di Las Vegas.Setelah Parrot, Bos Amazon, Jeff Bezos, memperkenalkan sebuah drone yang dikatakan mampu digunakan untuk mengantar makanan. Citra drone yang dahulu sempat lekat dengan peralatan militer, kini mulai banyak dimiliki oleh warga sipil.

Banyak negara yang menggunakannya untuk membantu serangan terhadap para musuh. Sedangkan di Indonesia, teknologi drone ini sudah dikenal sejak tahun 2002 yang ternyata tidak dapat berkembang sesuai yang diharapkan.

Maka dari itu dibentuk team asosiasi yang terdiri dari PT. Dirgantara Indonesia, Lembaga Elektronik Nasional, BPPT dan LAPAN yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengembangkan pesawat tanpa awak. Beberapa universitas seperti UGM, ITB dan ITS juga turut melakukan pengembangan pesawat tanpa awak ini.Drone yang tersedia setelah munculnya model quadcopter, banyak digunakan untuk keperluan syuting film, dokumentasi, fotografi, atau bahkan sekadar hobi. Parrot dan DJI merupakan dua nama besar yang kini berada di pasar pesawat tanpa awak. Selain itu, ada pula merek lain seperti GoPro Karma dan Intel yang kini mulai menjajaki bisnis di udara.


sumber